Hampir setiap orang tua dan pengasuh tahu cara menguji apakah seorang anak demam—tetapi apakah mereka tahu cara melakukan pemeriksaan suhu kesehatan mental? Trauma, depresi, dan kecemasan tidak dapat diukur dengan termometer, tetapi ada cara untuk melacak bagaimana keadaan remaja pada tingkat emosional.
Untuk memastikan bahwa remaja mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan saat mereka mengalami kesulitan, orang tua, guru, dan orang dewasa lainnya yang bekerja dengan remaja perlu melakukan pemeriksaan kesehatan mental secara berkala.
Mengidentifikasi Trauma Remaja
Saat melakukan pemeriksaan suhu kesehatan mental remaja, orang tua, wali, konselor sekolah, dan orang dewasa lainnya yang bekerja dengan remaja perlu mempertimbangkan empat jenis respons trauma : fisik, emosional, perilaku, dan kognitif.
Respons trauma mungkin terkait dengan peristiwa traumatis akut, tetapi tidak harus demikian. Sebaliknya, remaja mungkin bereaksi terhadap trauma kolektif ; trauma tidak langsung, yang juga dikenal sebagai trauma tidak langsung ; atau trauma berbasis hubungan yang disebabkan oleh perundungan atau interaksi lain yang sangat mengganggu.
4 Jenis Respon Trauma
Memahami berbagai cara trauma remaja terwujud dapat membantu pengasuh melakukan pemeriksaan suhu emosional dan mengenali kapan perlu menjadwalkan penilaian kesehatan mental secara menyeluruh. Seorang profesional klinis kemudian dapat menentukan tingkat perawatan yang tepat, apakah itu terapi mingguan, program rawat jalan , atau perawatan rawat inap.
Fisik
- Energi rendah, lesu
- Kulit pucat
- Masalah koordinasi
- Sakit kepala
- Masalah pencernaan
- Hiperarousal (sensitivitas tinggi terhadap rangsangan)
Perilaku
- Penyalahgunaan zat
- Gangguan makan
- Perilaku kompulsif
- Perubahan dalam hubungan dengan keluarga atau teman
- Isolasi dan penarikan diri sosial
- Perilaku kekerasan atau agresif
Emosional
- Kecemasan dan ketakutan
- Mati rasa secara emosional
- Amarah
- Depresi
- Rasa bersalah atau malu
- Menghindari situasi atau percakapan yang memicu perasaan negatif
Kognitif
- Kesulitan berkonsentrasi
- Hilang ingatan
- Pikiran yang mengganggu
- Kilas Balik
- Disosiasi (merasa terputus dari pikiran, perasaan, dan rasa identitas seseorang)
10 Pertanyaan yang Harus Diajukan sebagai Bagian dari Pemeriksaan Kesehatan Mental
Mengajukan pertanyaan spesifik dapat membantu orang tua melakukan pemeriksaan suhu emosional yang akurat, dan juga dapat membantu remaja mengenali dan mengelola emosi. Berikut adalah 10 pertanyaan pemeriksaan emosional yang dapat diajukan sebagai bagian dari pemeriksaan suhu kesehatan mental.
- Tiga kata apa yang paling menggambarkan perasaan Anda saat ini?
- Pada skala 1 sampai 10, dari negatif ke positif, angka berapa yang paling menggambarkan keadaan pikiran Anda?
- Isilah titik-titiknya: Sesuatu yang akhir-akhir ini banyak saya pikirkan adalah …
- Jika perasaan Anda adalah cuaca, seperti apa cuaca di luar sana?
- Jika hidup Anda adalah sebuah film, lagu apa saja yang akan menjadi soundtrack film tersebut saat ini?
- Apa yang ingin Anda kurangi dalam hidup Anda saat ini?
- Apa yang ingin Anda miliki lebih banyak dalam hidup Anda saat ini?
- Ceritakan tentang hal terbaik dan terburuk yang terjadi padamu minggu ini.
- Apa bagian tersulit dalam menjadi dirimu saat ini?
- Bagaimana saya bisa mendukung Anda dengan lebih baik?
Bergantung pada kepribadian dan gaya komunikasi remaja, beberapa pertanyaan pemeriksaan emosional ini mungkin lebih efektif daripada yang lain dalam memperoleh jawaban yang menjelaskan keadaan pikiran mereka.
Pendekatan Berbasis Bukti untuk Menurunkan Suhu Kesehatan Mental Remaja
Karena trauma mengakibatkan pemutusan hubungan, penawarnya adalah koneksi. Oleh karena itu, faktor perlindungan yang paling ampuh dalam melindungi dari trauma dan dampak jangka panjangnya adalah hubungan yang autentik dalam komunitas yang mendukung—termasuk keluarga dan keluarga besar, teman sebaya, terapis, pendidik, pelatih, dan mentor.
Faktor perlindungan utama lainnya adalah stabilitas. Remaja memperoleh rasa aman dan terlindungi dari rutinitas dan struktur yang konsisten, batasan yang jelas , dan konsekuensi yang tepat jika melanggar batasan tersebut.
Selain itu, keterampilan dan praktik penanganan yang positif mendukung remaja untuk memperkuat ketahanan mereka dari waktu ke waktu—sehingga mereka dapat secara efektif menurunkan suhu kesehatan mental mereka sendiri.
Cara Remaja Membangun Ketahanan dan Melawan Dampak Trauma
- Pembicaraan diri yang penuh kasih sayang: Sebuah penelitian dengan remaja dan dewasa muda menunjukkan bahwa ketahanan dan kasih sayang pada diri sendiri berjalan beriringan.
- Yoga, meditasi, dan pernapasan sadar: Latihan kesadaran meningkatkan apa yang dikenal sebagai tonus vagal, pengukuran yang terhubung dengan saraf vagus, yang berkorelasi dengan ketahanan stres yang lebih kuat.
- Menikmati kebaikan: Penelitian yang dilakukan terhadap siswa menunjukkan bahwa mempraktikkan rasa syukur dan penghargaan secara sadar meningkatkan ketahanan dan emosi positif .
- Waktu di alam: Berada di luar ruangan mengurangi tingkat stres, depresi, dan kecemasan .
- Latihan: Aktivitas fisik mengurangi gejala depresi dan meningkatkan energi dan suasana hati.
- Ekspresi diri: Membuat karya seni, bermusik, dan menulis jurnal telah terbukti membantu orang mengelola stres dan melepaskan trauma secara efektif.
Apa yang Harus Dilakukan Saat Diperlukan Lebih Banyak Dukungan
Bagi remaja yang menderita dampak trauma yang berkelanjutan—baik trauma akut, kolektif, atau relasional —perawatan yang berwawasan trauma sangatlah penting.
Perawatan yang paling efektif mengatasi trauma masa kanak-kanak dan luka keterikatan sekaligus membangun ketahanan dan keterampilan mengatasi masalah yang dibutuhkan untuk menghadapi masa-masa yang paling menantang sekalipun.
Ketika pemeriksaan kesehatan mental menunjukkan bahwa seorang remaja membutuhkan dukungan tambahan, Newport Academy siap membantu. Hubungi kami hari ini untuk mempelajari lebih lanjut tentang model perawatan trauma-informed kami dan program rawat inap dan rawat jalan kami di seluruh negeri.
Para ahli Penerimaan dan Jangkauan Klinis kami berdedikasi untuk membantu keluarga mengakses perawatan berkualitas tinggi bagi orang yang mereka cintai sehingga mereka dapat pulih dari trauma dan beralih dari mengatasi masalah menjadi berkembang.
REFERENSI
Asosiasi Psikologi Indonesia. (2024). Penggunaan Media Sosial Terkait dengan Cara Melakukan Pemeriksaan Suhu Kesehatan Mental Remaja.